Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review dan Sinopsis Drama “Work Later, Drink Now”: Tontonan Ringan dan Kocak

 

Kang Ji Goo, Ahn So Hee, Han Ji Yeon dalam drakor Work Later Drink Now

Tanganhelra.com-Drama Korea “Work Later, Drink Now” tayang perdana pada 22 Oktober 2021 di TVING. Drama ini menggaet para aktor kelas atas, dan digadang-gadang memiliki jalan cerita yang sangat menghibur penonton.

Pemeran utamanya adalah tiga orang bersahabat. Pertama, Han Ji Yeon (diperankan oleh Han Sun Hwa) merupakan gadis tercantik dari tiga sahabatnya. Ia memiliki sifat manja, kekanak-kanakan, dan ceria. Ji Yeon merupakan seorang instruktur yoga yang memiliki banyak penggemar pria.

Kedua, ada Ahn So Hee (diperankan oleh Lee Sun Bin), So Hee merupakan orang paling dewasa dan keibuan dari tiga sahabat tersebut. Meski begitu, So Hee juga sama gilanya, terutama soal minum alkohol. So Hee bekerja sebagai penulis penyiaran di bawah Sutradara Kang Book Goo (diperankan Choi Siwon).

Choi Siwon sebagai sutradara menyebalkan
Ketiga, Kang Ji Goo (diperankan oleh Jung Eun Ji Apink) yang memiliki sifat dingin, pendiam, kasar, tapi sangat perhatian kepada teman-temannya. Eun Ji merupakan seorang youtuber origami. Ia sudah memutuskan hubungan dengan keluarganya selama enam tahun.

Drama ini bercerita tentang ketiga sahabat tersebut yang sangat menyukai dan kuat minum alkohol. Persahabatan mereka dimulai saat mereka bertemu dalam final dance yang hadiahnya adalah gratis minum alkohol seumur hidup di bar tersebut.

Setelah 10 tahun berlalu, persahabatan mereka masih awet. Mereka masih meminum alkohol di tempat bir yang menjanjikan minuman gratis. Drama ini sangat ringan karena menceritakan perjalanan mereka hingga bisa bersahabat selama lebih dari 10 tahun.

Alur maju-mundur membuat penonton perlahan mengetahui masa lalu dari masing-masing tokoh utama, tentunya dengan berbagai adegan kocak, seru, sekaligus hari.

Tidak Ada Persahabatan Tanpa Bertengkar

Drama ini berfokus kepada cerita persahabatan tiga orang yang memiliki sifat, bidang, dan gaya hidup berbeda. Satu-satunya yang sama-sama mereka sukai adalah alkohol.

Dalam drama ini, diceritakan bahwa persahabatan mereka selama 10 tahun tidak selalu mulus. Berkali-kali mereka bertengkar, berpisah, berdebat, tapi kemudian kembali bersama.

Adegan ketika Ji Yeon dan Ji Goo bertengkar dan saling menyumpahi, diakhiri dengan fakta bahwa Ji Goo tetap menjadi orang pertama yang mencari Ji Yeon saat terkena masalah. Bersahabat bukan berarti tidak pernah bertengkar. Sebaliknya, justru dengan adanya masalah, kita bisa memperbaiki dan meningkatkan kualitas pertemanan kita untuk memahami satu sama lain.

Tidak Masalah Jika Harimu Buruk

Ketiga sahabat tersebut diceritakan memiliki pekerjaan berbeda. Hal ini membuat mereka seringkali mengalami masalah yang berbeda-beda.

Mulai dari So Hee yang memiliki atasan menyebalkan, Ji Yeon yang gagal melakukan split saat menjadi instruktur yoga, hingga Ji Goo yang mendapatkan komentar jelek dari anak kecil yang menonton siaran Youtubenya.

Ketiganya banyak mengalami hal buruk, tetapi kemudian saling menertawakan hal itu pada malam harinya. Drama ini seakan memberikan penonton wejangan bahwa “Tidak apa-apa, tidak semua hari harus mulus dan baik. Pulanglah, menangis, lalu tertawa kembali”.

Pekerjaan yang Mendatangi Kita Kadang Bukanlah Hal yang Kita Impikan

Sebelum So Hee menjadi penulis di penyiaran, ia sempat bekerja di penerbit buku. So Hee kemudian dipecat karena mabuk dan memaki-maki tokoh penting bagi penerbit tersebut. 

Ia kemudian melamar menjadi komedian tapi gagal karena tidak ada yang tertawa dengan leluconnya. Tiba-tiba seorang tim penyiaran merekrutnya untuk menjadi penulis.

Soo Hee audisi menjadi komedian
Ji Goo awalnya adalah seorang guru sejarah di suatu SMA. Suatu waktu ia mendapatkan pengakuan cinta dari murid perempuannya (Sejin) yang ternyata seorang lesbian. 

Ayah perempuan itu sangat marah dan malu sehingga memukulinya. Satu sekolah pun menertawakannya hingga kepala sekolah menyebutnya menjijikkan.

Ji Goo menjadi wali kelas

Ji Goo berusaha menyelamatkan siswanya yang mencoba bunuh diri. Namun, beberapa hari kemudian Sejin meninggal. Ji Goo merasa bersalah karena tidak dapat menolong muridnya itu. Belum lagi, Ji Goo memiliki orang tua yang keras dan selalu menuntutnya untuk sukses.

Ji Goo akhirnya pergi dan menghilang, ia memutuskan hubungan dengan keluarganya dan tinggal mandiri. Jigoo mengingat bahwa Sejin pernah memberikan origami dinosaurus untuknya. 

Karena sejak awal tertarik dengan seni tapi tidak didukung orang tua, akhirnya Ji Goo memutuskan untuk menjadi seorang youtuber origami

Han Ji Yeon awalnya bekerja untuk ayahnya Sejin (ayah dari murid lesbian yang menyukai Ji Goo sekaligus orang penting di penerbitan yang disumpahi So Hee saat mabuk)

Ayah Sejin merupakan seorang konglomerat yang mengajak Ji Yeon untuk pergi ke hotel. Ji Yeon yang ceria menerima undangannya. Namun, Ji Yeon membawa kedua sahabatnya untuk berpesta. Hal itu membuat ayah Sejin murka dan memindahkan Ji Yeon ke peternakan anjing miliknya.

Ji Yeon mengurus peternakan anjing

Tak disangka, Ji Yeon menemukan fakta bahwa anjing-anjing tersebut diternakkan untuk dimakan dagingnya. Ji Yeon akhirnya membebaskan semua anjing itu dan menyebarkannya ke media.

Ji Yeon mencari pekerjaan lain dan merasa cocok saat melihat instruktur yoga melalui iklan. Ia kemudian bertahan di sana dan berbahagia.

Drama ini dikemas dengan banyak adegan lucu, seru, dan haru. Banyak nilai-nilai kehidupan dan pelajaran yang dibawa oleh tiap karakter.

Bagi saya, drama ini seakan menjadi Waikiki gilrs version yang menggelitik perut penonton, tapi juga memberikan banyak nilai-nilai kehidupan.

 

 

Salam hangat,

Helra