Review dan Sinopsis Novel Orang-Orang Oetimu Karya Felix K. Nesi: Pemenang Sayembaran DKJ 2018
Novel Orang-Orang Oetimu karya Felix K Nesi Cetakan ketiga |
Tanganhelra- Novel Orang-Orang Oetimu karya Felix K Nesi merupakan novel yang memenangkan Sayembara DKJ, sayembara sastra terpopuler di tanah air. Baca selengkapnya di sini review dan sinopsis novel Orang-Orang Oetimu.
Orang-Orang Oetimu diterbitkan kali pertama oleh Marjin Kiri pada 2019 silam. Dengan latar tempat Oetimu, pembaca bisa mendapatkan gambaran mengenai suatu daerah di Nusa Tenggara Timur Indonesia, dengan latar waktu yang dikisahkan adalah paruh kedua tahun 1990, yaitu sekitar 1995-2000.
Novel Orang-Orang Oetimu tidak berfokus terhadap kisah satu karakter. Judul “orang-orang” Oetimu menunjukkan bahwa novel ini menceritakan berbagai cerita orang-orang daerah timur Indonesia pada rentang waktu 1995-2000, tentunya kisah mereka berhubungan satu sama lain.
Saya tak mau mati di dalam tidur. Jangan juga kalian biarkan saya mati di jalan-jalan. Izinkan saya mati dalam naungan kalian.
Uniknya, melalui bahasa yang ditulis pengarang dalam novel, pembaca bisa membayangkan para karakter memakai logat khas orang-orang Timur meskipun hanya membacanya dalam hati.
Berikut Sinopsis dan Review Novel Orang-Orang Oetimu melalui beberapa tokoh yang disoroti kehidupannya dalam novel Orang-Orang Oetimu.
1. Asal-Usul Sersan Ipi atau Siprianus Portakes Oetimu
Sersan Ipi menjadi pembuka kisah dalam novel Orang-Orang Oetimu yaitu ketika final Piala Dunia membuat Brazil berhadap-hadapan dengan Prancis. Sersan Ipi diceritakan sebagai seorang anak yang lahir dari pemerkosaan terhadap seorang perempuan Portugis.
Asal-Usul keberadaan sersan Ipi juga membuat pembaca mengetahui situasi politik di Timor pada latar tahun tersebut. Terdapat UDT yang menginginkan persatuan dengan Portugal, Fretilin yang menginginkan kemerdekaan penuh, hingga Apodeti yang ingin bersatu dengan Indonesia.
Kakek Sersan Ipi, yang awalnya hanyalah tentara dari Portugal yang kebetulan ditugaskan di Timor, terjebak oleh seseorang bernama Gustavo yang merupakan anggota Fretilin. Hal tersebut membuat Kakek Sersan Ipi dianggap sebagai bagian dari Fretilin. Dan ketika Fretilin kalah, semua yang berhubungan dengan Fretilin dibasmi habis oleh partai yang berkuasa.
Ibu Sersan Ipi kemudian diperkosa tak henti-henti, hingga akhirnya ia dilepaskan dan diurus oleh Am Siki, seorang kakek tua yang dianggap sakti. Lahirlah Sersan Ipi, ia dibesarkan oleh Am Siki hingga jadi pria yang kuat.
2. Silvy
Karakter Silvy digambarkan sebagai perempuan yang tumbuh dalam keluarga yang tidak harmonis. Ibunya hamil oleh pria lain, ayahnya berbuat sesuka hati. Namun, Silvy digambarkan sebagai seorang perempuan yang menjadi mimpi bagi setiap laki-laki di Oetimu.
Ia cantik dan juga pintar, bahkan kepintarannya melebihi seseorang pada usianya. Hal ini membuat Silvy mendapatkan beasiswa penuh di sekolah bergengsi. Namun, latar belakang kehidupan Silvy menjadi malapetaka juga.
Akibat ayahnya yang sering membawa PSK ke rumah, Silvy penasaran terhadap rasa dari erangan-erangan yang dibuat ayahnya jika tidur dengan wanita-wanita itu. Silvy kemudian mencoba masturbasi setiap kali erangan-erangan itu terdengar.
Takhanya itu, Silvy yang pintar sudah mengetahui kapan waktu ia sedang subur dan tidak subur. Hal ini menjadi malapetaka ketika ia berhubungan seksual dengan seorang pria yang padahal mandul, tetapi ia memutuskan untuk keluar sekolah karena menyangka dirinya hamil.
3. Romo Yosef
Kisah mengenai pastor katolik yaitu Romo Yosef merupakan kisah yang cukup menarik perhatian pembaca. Seperti yang kita ketahui bahwa pastor katolik dilarang menikah dan berhubungan dengan perempuan karena telah sepenuhnya mengabdikan diri pada tuhan.
Kisah cinta Romo Yosef dan Maria merupakan kisah cinta tragis yang membuat manusia harus merasakan perang batin antara mencintai tuhan atau hambaNya.
Kisah cinta Romo Yosef dan Maria diketahui oleh pastor kepala sehingga membuat Romo Yosef dipindahkan ke sebuah sekolah yang dikenal sangat jelek. Romo Yosef kemudian membangun kembali sekolah itu menjadi sekolah bersistem asrama dan sangat popular di Oetimu.
Silvy menjadi salah satu siswa di sekolah tersebut dan mendapatkan beasiswa penuh.
4. Linus
Karakter terakhir yang disoroti adalah Linus, seorang pemuda tampan dengan telinga tuli sebelah, kepribadian pengkhianat, pembohong, dan otak yang bodoh.
Namun, ia terpilih menjadi guru di sekolah asrama yang didirikan Romo Yosef. Meski begitu, ia dicap sebagai guru sejarah yang bodoh karena muridnya, Silvy, lebih mengetahui pelajaran sejarah dan dipercaya oleh teman-temannya.
Linus juga merupakan seorang pria yang mandul. Selama berkuliah, ia sering membius para wanita dan menidurinya. Namun, tidak ada satu pun wanita yang hamil.
Ketika ia meniduri Silvy, saat Silvy mencoba untuk masturbasi karena mendengar erangan Romo Yosef, Silvy kemudian mengaku hamil dan mencoba meniduri orang lain agar bisa menjadi ayah bagi anaknya.
Tentu saja, Silvy tidak tahu bahwa Linus mandul. Dan Silvy enggan menikah dengan pria bodoh seperti Linus.
Itulah beberapa karakter dalam Orang-Orang Oetimu yang penuh dengan drama, cinta, tragedi, dan pelajaran berharga. Nesi membuat novel ini menjadikan para pembaca seolah-olah kenal dengan orang-orang Oetimu. Pembaca seakan akrab dengan situasi di Timor pada rentang tahun tersebut.
Takhanya itu, pembaca seolah hadir di antara para karakter, menjadi tetangga mereka yang menutup pintu saat melihat Silvy dan Sersan Ipi memadu kasih, menjadi salah seorang murid di sekolah Romo Yosef yang mengejek kebodohan Linus si guru sejarah, menjadi salah satu anak kecil yang mendengarkan cerita Am Siki yang kudanya diperkosa tentara.
Novel ini hangat, dan mengenalkan sisi Indonesia lainnya dengan lingkungan dan budaya yang mereka miliki. Novel Orang-Orang Oetimu pantas menjadi pemenang Sayembara DJK, dan pantas dimiliki di rak buku setiap orang.***
Salam
Hangat,
Helra.