Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review dan Sinopsis Novel As Long As The Lemon Trees Grow: Cara Lain Mengenal Kabar Suriah

Cover Nove As long as the lemon trees grow

Tanganhelra.com-Novel As Long As The Lemon Trees Grow karya Zoulfa Katouh terbit pertama kali pada 2022 silam. Simak review dan sinopsis lengkapnya pada artikel ini, ya.

As Long As The Lemon Trees Grow merupakan karya pertama dari Zoulfa Katouh seorang penulis Kanada yang berasal dari suriah. Novel ini pertama kali terbit di Amerika pada 2022 silam dan sudah diterjemahkan ke dalam 21 bahasa.

Novel As Long As The Lemon Trees Grow diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Penerbit Mizan pada April 2023. Berkat popularitasnya yang melambung tinggi, novel ini masuk dalam beberapa nominasi penghargaan.

Sebagaimana penulisnya berasal, novel As Long As The Lemon Trees Grow bercerita tentang kondisi masyarakat suriah dalam konflik akibat revolusi. Dengan menulis novel ini, menjadi salah satu cara Katouh berjuang untuk negaranya.

Novel As Long As The Lemon Trees Grow menceritakan seorang perempuan berusia 18 tahun yang merupakan seorang mahasiswi jurusan farmasi, tetapi keadaan memaksanya menjadi dokter bedah untuk para pasien korban konflik.

As Long As The Lemon Trees Grow akan membuat pembaca tidak nyaman saat duduk karena merasakan bagaimana ketidakadilan dan kejahatan menimpa saudara-saudara kita di belahan bumi lainnya.

Lalu bagaimana review dan sinopsis Novel As Long As The Lemon Trees Grow, simak selengkapnya dalam artikel di bawah ini.

Sinopsis As Long As The Lemon Trees Grow

Mengenal Suriah dan Konfliknya

As Long As The Lemon Trees Grow bercerita tentang Salama, seorang mahasiswi tahun pertama jurusan farmasi yang menjadi sangat sibuk melakukan pembedahan terhadap pasien karena tidak adanya dokter profesional yang tersisa.

Latar waktu pada novel ini adalah pada satu tahun pertama terjadinya revolusi. Novel ini mengisahkan bahwa semua keluarga Salama meninggal akibat konflik tersebut. Ia hanya memiliki Layla, sahabat sekaligus kakak iparnya yang sedang mengandung.

bagian dalam novel As Long As The Lemon Trees Grow
Kondisi Layla yang hamil membuat Salama bimbang, apakah ia harus bertahan di Suriah untuk membantu lebih banyak korban perang atau pergi menjadi pengungsi ke negara Eropa demi keselamat Layla dan calon keponakannya. 

Di tengah kondisi perang yang semakin carut marut, perlahan-lahan traumanya menciptakan sosok lelaki bernama Khawf yang mendorongnya untuk segera pergi dari tempat ini. 

Saat tengah mengalami kebimbangan, Salama bertemu calon tunangannya yang batal akibat perang terjadi. Ia bertemu dengan Kenan, lalu perlahan-lahan mereka saling jatuh cinta.

Kenan bersikeras untuk tetap tinggal di Suriah dan berjuang. Berbekal kameranya, ia merekam para korban perang yang kebanyakan adalah anak-anak kecil.

Meski begitu, bahaya yang semakin mengancam membuat Salama dan Kenan berusaha untuk keluar dari Suriah menuju Jerman.

Mengapa Terjadi Konflik Suriah

Seperti yang dalam narasi tokoh Salama dalam novel As Long As The Lemon Trees Grow, perang Suriah terjadi antara masyarakat setempat dengan pemerintah. Rakyat Suriah ingin menjatuhkan rezim Bashar Al-Assad yang bersikap seperti diktator selama puluhan tahun.

Lalu apakah konflik Suriah sudah selesai? jawabannya hingga saat membuat tulisan ini, Suriah masih mengalami konflik. Sejak 2011, perang Suriah belum kunjung selesai hingga lebih dari satu dekade lamanya.

Konflik ini membuat pasukan diktator al assad melawan tentara pembebasan Suriah. Keadaan yang tidak kunjung aman dan selesai membuat banyak warga menjadi pengungsi untuk menyelamatkan diri.

Review As Long As The Lemon Trees Grow

Plot Twist yang Membuat Pembaca Marah, Sedih, dan Tertawa

Novel yang Katouh tulis sejujurnya kurang memuat banyak alur lain selain keseharian Salama yang membantu pasien, cara ia mengenang keluarganya, bertengkar dengan imajinasi yang ia ciptakan sendiri, hingga mulai berkencan dengan Kenan.

Alur yang itu-itu saja dan kurangnya muatan kasus lain selain penembak jitu membuat novel ini awalnya agak cukup bosan. Apalagi tentang narasi bahwa ia ingin “menyelamatkan Layla” yang Salama katakan berulang-ulang

bagian dalam As Long As The Lemon Trees Grow
Selain itu, ada fakta aneh yang mungkin awalnya cukup membingungkan bagi pembaca, tetapi kemudian terabaikan begitu saja. Namun, ternyata hal tersebut membawa plot twist yang cukup menyiksa hati penonton.

Fakta bahwa Layla tidak pernah menemui Kenan, itu adalah hal yang aneh. Padahal, Kenan sering mengantar Salama pulang dan menunggu di depan pintu rumah. Namun, aneh saat Layla tidak pernah mau atau berusaha menemui dan berkenalan dengan Kenan.

Satu fakta ini terjadi berulang-ulang, dan seharusnya menjadi perhatian bagi para pembaca. Keanehan semakin kuat saat Salama menikah dan Layla mengatakan sakit perut sehingga tidak bisa hadir.

(LEWATI BAGIAN INI JIKA TIDAK INGIN SPOILER)

Bagian plotwistnya adalah Layla merupakan imajinasi Salama juga. Jika sosok Khawf merupakan imajinasi Salama yang ia sadari, Layla adalah sebaliknya. Layla yang asli sudah mati akibat terkena tembakan oleh penembak jitu pada oktober tahun lalu.

Hal ini menjadi pukulan yang besar bagi Salama, saat ia dipergoki Kenan sedang berbicara sendiri dan tidak ada sosok Layla seperti yang biasa Salama ceritakan.

Bagian ini membuat pembaca merasakan banyak perasaan berbeda. Marah dan sedih karena tidak menyangka bahwa Layla telah mati, sekaligus ingin tertawa karena merasa dijebak oleh Katouh berhalaman-halaman tanpa sadar

Kisah Cinta Kenan dan Salama yang Itu-Itu Saja

Dengan mengangkat tema bagian dari sejarah Suriah, Katouh sebenarnya bisa menyelipkan lebih banyak data dan kasus dalam ceritanya. Maka dari itu, sayang sekali saat cerita korban hanya berputar pada kasus penembak jitu dan pengeboman.

Novel As Long As The Lemon Trees Grow
Padahal, banyaknya kasus membuat pembaca lebih dalam mengenal Suriah, lebih bersimpati, dan lebih hanyut dalam cerita.

Selain itu, kisah hubungan Salama dan Kenan sangat membosankan. Hanya berputar pada obrolan hangat mereka yang menyukai film Ghibli, dan cerita baik lainnya.

Padahal, banyak kegiatan yang akan lebih pembaca sukai, seperti bagaimana mereka berusaha untuk belanja makanan di tengah banyaknya penembakan. Hingga, bagaimana keduanya mengalami krisis bersama seperti air, listrik, dan keterbatasan lainnya.

Ending yang Menarik

Pada akhir novel, Salama, Kenan, dan adik-adiknya berhasil menyelamatkan diri dengan sebuah kapal yang mereka bayar mahal. 

Namun, sayang sekali kapal tersebut mengalami kerusakan dan mereka berada di laut mediterania hingga menunggu kapal bantuan datang.

Krisis yang membuat mereka nyaris mati dibayar Katouh dengan cerita bahwa Layla dan Kenan berhasil melanjutkan hidup. Mereka memulai lagi Studi di Toronto sementara kedua adiknya diasuh oleh paman-bibinya di Jerman.

Ending melompat tersebut terlihat sangat rapi dan unik. Hal ini membuat ending novel As Long As The Lemon Trees Grow membuat pembaca tersenyum saat menutup bukunya.

Itulah sinopsis dan review dari novel As Long As The Lemon Trees Grow, tulis pendapatmu di kolom komentar, ya.

Salam Hangat, 

Helra.