Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review dan Sinopsis Film Jumbo: Angkat Banyak Tema Sensitif

Don sebagai Jumbo
Tanganhelra.com–Film Jumbo merupakan film animasi pertama karya anak Indonesia. Simak review dan sinopsis lengkapnya dalam artikel ini. 

Film animasi Jumbo tayang perdana pada 31 Maret 2025. Sebagai film animasi pertama, Jumbo memerlukan 5 tahun pembuatan dengan melibatkan lebih dari 400 orang dalam pengerjaannya.


Ryan Adriandhy sebagai sutradara film Jumbo mengatakan bahwa 200 komikus telah bekerja keras untuk membuat film ini selama lima tahun, sejak 2020 hingga bisa tayang pada Maret 2025. 


Film Jumbo bercerita tentang seorang anak yatim-piatu yang ingin membuktikan diri untuk menampilkan karya peninggalan orang tuanya. 

Nurman, Don, dan Mae
Banyak keunikan yang ditampilkan dalam film Jumbo, seperti mengenalkan kondisi anak-anak yang tak seberuntung orang-orang pada umumnya. 

Bagaimana sinopsis dan review lengkap dalam film Jumbo? Simak selengkapnya dalam deskripsi di bawah ini.


Sinopsis Film Jumbo

Semua Ingin Terlibat dan Terbaik

Fakta bahwa film Jumbo akan menjadi film animasi pertama yang seluruh proses produksinya dikerjakan di Indonesia, berbagai nama aktor, aktris, hingga penyanyi turut terlibat dalam film animasi ini.


Beberapa aktor dan penyanyi Indonesia seperti Prince Poetiray (Don), Ariel Noah (Ayah Don), BCL (Ibu Don), Acil (Angga Yunanda), dan beberapa aktris lainnya ikut serta dalam mengisi suara karakter.

Karakter-karakter dalam film Jumbo
Bahkan terdapat tiga karakter domba yang juga turut diisi suara oleh Chicco Jerikho, Angga Dwimas Sasongko, dan Ganindra Bimo. 

Fakta bahwa karakter domba pun suaranya diisi oleh aktor dan sutradara terkenal menunjukkan bahwa banyak orang ingin terlibat dalam film animasi pertama Indonesia. 


Menunjukkan Mimpi Kecil Seorang Anak

Film Jumbo bermula dari Don, seorang anak yatim piatu, yang memiliki buku cerita dan lagu peninggalan orang tuanya. 


Badan Don yang gemuk membuatnya sering dijuluki Jumbo. Hal ini secara tidak langsung membuat Don rendah diri dan ingin menunjukkan diri kepada orang-orang bahwa ia berbakat.

Don dan teman-temannya
Buku yang bercerita tentang ksatria gelembung membuat Don bersemangat ingin menampilkannya pada pertunjukan festival. Dengan bantuannya kawannya, Mae dan Nurman, Don berusaha keras agar penampilannya bagus. 

Namun, di tengah-tengah latihan, Don dan kedua temannya didatangi oleh sosok hantu kecil bernama Meri. 


Meri meminta bantuannya Don, Mae, dan Nurman untuk mencari orang tuanya yang ditangkap oleh seorang lelaki dengan radio khusus.

Don, Nurman, dan Mae bertemu Meri
Don berjanji akan membantu Meri dengan syarat Meri juga membantu Don untuk pertunjukkan festival. Keduanya sepakat dan berlatih bersama. 

Pertunjukkan musikal Don dan teman-temannya berujung lancar dan memenangkan penghargaan. Bukan hanya hadiah uang, mereka juga akan tampil lagi di malam puncak besoknya.


Hal ini membuat Meri marah karena Don terus menunda untuk bantu mencari orang tua Meri. 


Transformasi Mimpi Menjadi Petualangan Anak-Anak

Kepergian Meri membuat Nurman dan Mae kecewa kepada Don. Mereka sempat bermusuhan membuat Don merenungi kesalahannya.


Namun, melalui peta yang dimiliki oleh Atta (musuh Don) mereka berkesempatan untuk menemukan Kak Acil, kakak Atta, yang diculik Pak Kades dan juga Meri yang bisa jadi ada hubungannya juga dengan kepala desa.

Pak Kades si pemilik radio misterius
Petualangan pencarian Meri sekaligus kak Acil membawa Don dan teman-temannya pada fakta mengejutkan yaitu kebiasaan buruk Pak Kades yang sering membongkar makam. 

Kerja sama, pertumbuhan karakter, dan persahabatan dalam film Jumbo menjadi petualangan seru melalui layar kaca bagi para penontonnya. 


Review Film Jumbo

Tema Edukatif Untuk Para Anak Beruntung

Banyak isu-isu unik yang film Jumbo angkat, yang mungkin belum ada pada animasi-animasi lainnya, yaitu hampir semua karakter anak berstatus yatim piatu (tidak memiliki orang tua)


Tak tanggung-tanggung, para karakter juga diceritakan yatim piatu dengan kondisi yang berbeda-beda seperti Don yang orang tuanya mengalami kecelakaan saat ia masih kecil, dan Mae yang sejak bayi sudah tinggal di panti asuhan.

Mae dan Nurman
Bahkan isu sensitif seperti Nurman yang sebenarnya masih memiliki ibu, tetapi ibunya pergi bekerja ke luar negeri sehingga Nurman belum pernah bertemu langsung dengan ibunya. 

Isu-isu seperti ini sebenarnya sangat sensitif bagi anak kecil yang belum memahami dunia seutuhnya. Tapi dalam film Jumbo, animasi ini berani mengenalkan situasi-situasi kurang ideal melalui karakter-karakter uniknya.


Pertumbuhan Karakter pada Tokoh Utama

Don atau Jumbo sebagai tokoh utama film Jumbo diceritakan sebagai seorang anak yang penuh kasih sayang. 


Meskipun tumbuh sebagai anak yatim-piatu, Don dibesarkan oleh nenek yang penuh perhatian dan teman-teman yang suportif.


Meski begitu, akibat tubuhnya yang gemuk sehingga ia sering disebut Jumbo, Don tumbuh menjadi anak yang membutuhkan validasi. Hal ini membuat Don bekerja keras untuk mendapatkan pengakuan melalui penampilannya dalam festival. 

Don dengan kisahnya
Sayangnya, karakter inilah yang membuat Don menjadi terlalu fokus kepada hal ia ingin ia capai dan kurang supportif kepada orang lain. 

Janji Don kepada Meri terus menerus ia tunda demi kepentingannya sendiri, membuat karakter Don menjadi sangat terlihat tidak sempurna (tidak seperti karakter pada tokoh utama pada umumnya)


Setelah melewati krisis dalam hubungan pertemanannya dengan Nurman dan Mae, Don merenungi kesalahannya dan memperbaiki diri.


Pertumbuhan karakter Don sebagai tokoh utama bisa dengan mudah diterima oleh penonton, terutama anak-anak, yang dapat langsung menyimpulkan bahwa menjadi egois bisa membuat teman-teman menjauh. 


Nah, itulah review dan sinopsis film Jumbo. Selamat menyaksikan film animasi pertama karya anak bangsa.


Salam hangat,

Helra.